Langsung ke konten utama

Van Gogh: The Immersive Experience

Vincent van Gogh adalah salah satu seniman paling terkenal di dunia, dan karya-karyanya telah menginspirasi banyak orang. 



Pameran ini adalah kesempatan untuk melihat lebih dekat pada karya-karyanya yang luar biasa dan mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan dan karirnya yang juga lebih dari luar biasa. Saya tidak banyak tahu tentang kehidupan Van Gogh, namun dari beberapa lukisan yang dipamerkan ternyata ada penjelasan bahwa beliau memiliki penyakit mental yang cukup serius. Penyakit mental Van Gogh memiliki dampak yang besar pada karya seninya. 

Lukisan-lukisannya sering kali menggambarkan suasana hati yang suram dan depresi, dan sering kali menampilkan tema-tema kematian dan keputusasaan. Namun, lukisan-lukisan Van Gogh juga menunjukkan kecerdasan dan kepekaannya yang luar biasa, dan tetap menjadi salah satu karya seni paling terkenal dan berpengaruh di dunia. 




Pengalaman setelah melihat pameran van Gogh sangat menyenangkan. Saya bisa sangat menikmati karya-karyanya yang indah dan penuh warna dalam waktu 2 jam (sangat puas). Dari pameran ini kita bisa belajar banyak tentang kehidupan dan karya Van Gogh. 


Melukis bagi sebagian orang bisa menjadi sebuah terapi untuk menyembuhkan diri. Sama halnya seperti saya yang menulis karena ingin sembuh dari luka. Karena menulis dan melukis bisa membantu seseorang untuk mengekspresikan perasaannya dan menghilangkan stres. 

Kamar tidur vincent di Arles. Lukisan tentang kamar tidurnya adalah salah satu yang populer dan kesenangan pribadinya. 



Bagi sebagian manusia bercerita secara langsung itu sulit, jadi akan lebih baik jika menyalurkannya melalui kegiatan yang kita senangi. Seperti Van Gogh melukis sebagai terapi mentalnya juga. Lukisannya sering kali mencerminkan perjuangannya dengan penyakit mental. 



Salah satu lukisannya "The Starry Night" menggambarkan langit yang berputar dan bergolak, yang merupakan gambaran dari pengalamannya dengan halusinasi. Selama berada di rumah sakit jiwa di Saint-Remy, gangguan Van Gogh semakin parah. Dia menjadi semakin kejam terhadap orang lain dan juga dirinya sendiri, menelan cat beracun, dan melukai diri sendiri. Halusinasi dan mimpi yang mengganggu, seringkali bersifat religius dan mungkin disebabkan oleh nuansa religius di rumah sakit jiwa, ini memperburuk penderitaannya. Sapuan kuas cair yang sangat emosional dan langit yang bergulung mengungkapkan pikiran yang sangat bermasalah, namun tidak menunjukkan keputusasaan.

Meskipun lukisan Van Gogh sering kali menggambarkan kegelapan dan penderitaan, namun tetap ada sisi yang menunjukkan kekuatan dan harapan. 

Van Gogh adalah seorang seniman yang luar biasa, dan lukisannya telah menjadi inspirasi bagi banyak orang. Setiap goresan kuas dan warna menggambarkan perasaan yang sulit diungkapkan. Membebaskan diri dari beban yang kita rasakan. 



Dalam setiap lukisan, terdapat cerita yang ingin disampaikan dan emosi yang ingin diungkapkan. Melukis emosi pada canvas adalah sebuah terapi yang mampu membantu kita untuk mengungkapkan perasaan yang terpendam dan membebaskan diri dari beban yang kita rasakan. 

Terlepas dari segala kekurangan pameran Van Gogh di Indonesia, saya tetap bisa menikmatinya dengan sangat baik. Senang bisa ikut mengapresiasi karya sang legenda tersebut. 

Datang dan mencoba merasakan apa yang dirasakan Van Gogh saat melukiskan semua karyanya sebuah pengalaman menarik dan tidak akan terlupakan. Terima kasih sudah hadir di Indonesia. 

Salam, 

Teman cerita 😘

Komentar

  1. Siaaapppp menarik banget, dan dari karya dia aku suka bagian yg malam berbintang dan bunga matahari.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Menginap di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Night at Museum - Menginap di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Apa yang kamu temukan di sana? 👻👹 Apa yang pertama kamu pikirkan ketika ada kegiatan menginap di Museum? Teringat filmnya  Night at the Museum, tentang  seorang penjaga malam di Museum Sejarah yang menemukan bahwa koleksi museumnya hidup kembali setiap malam. 😱😱 Kira-kira mungkin terjadi ga ya di kehidupan nyata? Eitss penasaran ga? Jadi gini...  Semua berawal dari keinginan menyambut hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 78 dengan cara yang beda. Teman cerita perlu meyakini bahwa k emerdekaan itu adalah sebuah proses. Selama hampir 78 tahun ini kita ngapain aja? Kepikiran, ngapain aja ya kira-kira?   Banyak cara seru yang dapat dilakukan untuk menyemarakkan hari Ke merdekaan Indonesia, seperti mengikuti perlombaan, menonton film pahlawan, atau berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, salah satunya pergi ke Museum.  Salah satu Museum yang menarik dikunjungi untuk napak tilas di HUT RI adalah Museum Perumusan Naskah Prokl

Mengenal Lebih Dekat Urang Kanekes, Baduy Dalam dan Hidup Berdampingan Dengan Alam

Apa yang teman cerita pikirkan tentang Baduy? Suku pedalaman yang tertinggal dan jauh dari kata modern? Siapa sih sebenarnya suku Baduy itu? Apa benar kehidupan orang Baduy penuh dengan Mistis? Nah, kali ini aku ingin berbagi cerita tentang pengalaman menarik ketika berkunjung ke Perkampungan Baduy. Perkampungan yang jauh dari keramaian kota. Menghabiskan akhir pekan di Baduy Dalam? Kenapa Nggak 😉 Oke, be quiet! Life is simple, but not easy.  Mari belajar kesederhanaan dan ketangguhan hidup orang Baduy. Don't slack off! Mari bergerak dan ikut berpetualang bersamaku 🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️ Hal pertama yang menarik adalah mereka sendiri ternyata tidak pernah menyebut dirinya suku Baduy, melainkan urang Kanekes (orang Kanekes). Aku baru tau hal ini ketika Ayah Darma menjelaskan.  Ada dua golongan yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Apa perbedaannya?  Untuk perbedaan yang mudah diketahui adalah orang Baduy Luar sudah bisa menerima budaya dari luar, menggunakan handphone, mandi dengan sab