Teman cerita pasti tidak asing ya dengan kata “jembut”? Jembut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti rambut kemaluan. Lalu apa hubungannya dawet dan rambut kemaluan? Eitss jangan berpikiran ngeres dulu nih. Nama kuliner satu ini memang terdengar jorok dan aneh, tapi jangan salah sangka ya, ini hanya singkatan kok teman. Dawet jembut adalah salah satu kuliner khas dari Purworejo. Rasanya tidak perlu diragukan, manis dan sangat menyegarkan ketika diminum saat siang hari di kala cuaca terik. Kuliner tersebut dinamai “Dawet Jembut Kecabut” karena sering dijajakan di tepi jalan Purworejo, Kecamatan Butuh, tepatnya di sebelah Jembatan Butuh. Sehingga nama jembut diambil dari singkatan “Jembatan Butuh” dan Kecabut itu “Kecamatan Butuh” ya teman cerita. Sekarang udah gak salah paham lagi kan? Teman cerita harus tahu nih, dikutip dari food.detik.com Dawet hitam khas Purworejo tersebut pertama kali dirintis oleh Mbah Ahmad Dansri pada sekitar tahun 1950 an. Dirintis oleh mbah Ahmad yang
Akan Selalu Ada Hal Baik yang Dapat Dituturkan di Setiap Perjalanan Hidup