Menulis Untuk Peradaban
Menulis bukan sekedar merangkai kata menjadi sebuah cerita. Bagaimanapun setiap kata akan selalu memiliki makna. Kita tidak pernah bisa menyangkal bahwa setiap tulisan akan membawa pengaruh kepada pembacanya. Ya, semua akan berpengaruh, bahkan mengubah sebuah peradaban.
Tentang Kepercayaan Diri
Berusaha meyakinkan diri dengan kemampuan yang ada, rasanya tidak mudah. Akan selalu ada rasa tidak percaya pada kemampuan diri. Namun terkadang memang kita lupa bahwa seseorang yang ingin menjadi apapun itu, maka langkah pertama adalah sebuah keyakinan. Kata-kata dari coach Tendi Murti saat belajar di KMO Indonesia mengatakan bahwa : "Rasakan dulu, yakin dulu bahwa kita memang layak untuk menjadi penulis". Ya, dengan kita yakin bahwa kita adalah seorang penulis, maka tulisan-tulisan kita akan lebih tajam dan belajar kita akan lebih maksimal lagi. Satu hal yang selalu kuingat dari guru-guruku, bahwa semua orang bisa menjadi penulis. Sebuah penolakan dari pihak penerbit, disepelekan oleh penulis senior, bahkan ketika tulisan kita dianggap tidak bernyawa, sampai ditertawakan oleh teman-teman kita, sedih memang. Namun anggap saja itu semua adalah bumbu-bumbu penyedap dalam proses menggapai cita-cita. Aku yakin semua penulis hebat juga pasti pernah merasakan hal itu. Kenapa kita harus malu?
Kenapa kok mau jadi penulis?
Menulis bukan hanya tentang cuan. Bahkan lebih dari itu, menulis buatku adalah obat penyembuh luka dan sebagai proses belajar menjadi lebih baik lagi. Semakin merasa yakin bahwa tulisanku bisa selesai. Awalnya aku menulis hanya sekedar menulis dan malu untuk mempublikasikan tulisanku. Aku takut jika tulisanku tidak memberikan manfaat untuk pembacaku. Sampai seorang guru mengatakan "Jangan takut menulis, jangan mudah menyerah." Mungkin aku memang belum tahu arah, tetapi aku belajar untuk tidak pernah menyerah. Tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar, ya aku setuju. Tidak ada tulisan yang langsung sempurna, semuanya memang butuh proses.
Menulis tidak hanya tentang keuntungan dan urusan duniawi, melainkan juga tabungan pahala di akhirat nanti. Menulislah dari hati dan jadikan tulisanmu bermanfaat untuk pembacamu. Manfaatkan waktumu sebaik mungkin untuk terus berkarya dan tidak berhenti belajar.
Salam,
Teman Cerita
Komentar
Posting Komentar